Pengalaman Pertama Berkenalan Dengan Reksadana

"Nyicil hutang sudah biasa, nyicil investasi baru luar biasa"

Reksadana
Sudah hampir 2 bulan terakhir ini saya antusias dengan dunia finansial. Lebih giat belajar tentang duit. Hal ini muncul lantaran banyaknya nasehat yang saya baca tentang pentingnya mengelola fulus. Salah satu yang sangat melekat adalah nasehat dari Robert Toru Kiyosaki ini ; "Yang penting bukan besarnya penghasilan kita peroleh, tapi berapa banyak yang kita investasikan untuk memperbesar aset produktif".

Ada juga petuah dari Warren Edward Buffett (investor kawakan dunia). Yang ini mungkin sudah tidak asing juga bagi anda; "Jangan pernah bergantung pada satu penghasilan, lakukan investasi sebagai sumber kedua".

Selain nasehat bijak dari guru-guru sekaligus investor hebat dunia itu plus berbagai nasehat bijak lainnya, saya juga terkejut dengan data-data hasil penitilitan OJK tentang literasi keuangan masyarakat Indonesia (termasuk saya nih). Bayangkan saja, 81 dari 100 orang di Indonesia ternyata tidak mengenal Dana Pensiun.

Bagaimana dengan yang lainnya ?

Sektor perbankan misalnya, ternyata tingkat pemahaman dan keyakinan masyarakat akan perbankan hanya 22%. Sementara, tingkat utilitas dan pemanfaatannya baru 57%.

Nah, ada lagi yang paling parah.

Sektor pasar modal. Tingkat literasi masyarakat terhdap sektor ini ternyata hanya 4% dan  tingkat utilitas-nya hanya mentok di 0,1%.

Karena merasa menjadi bagian dari kenyataan dodol tersebut, saya pun berbenah. Saya mulai tertarik membaca berbagai tips dan saran dari berbagai konsultan / perencana keuangan.
 
Saya follow akun sosmed mereka. Saya ubek-ubek isi blog-nya. Beberapa diantaranya adalah Aidil Akbar, Ligwina Hananto, Safir Senduk, Prita Hapsari Ghozie dll.

Ketertarikan ini pada akhirnya membuat saya mulai akrab dengan beberapa blog dan media keuangan seperti, infovesta, bareksa, blogreksadana, kontan, detik finance, blomberg, ipotfound, howmoneyindonesia.com dan lain-lain.

Eh, tidak ketinggalan saya juga sampai membeli buku tentang Reksadana. Salah satunya buku 'Sukses Financial Dengan Reksadana' karya Pak Rudiyanto.

Nah berbekal pengetahuan otodidak dari hasil baca-baca, tanya-tanya mbak google selama 2 bulan terakhir ini, saya naksir berat dengan salah satu instrumen investasi. Reksadana namanya.

Anda tentu sudah tahu banyak dengan barang yang satu ini. Saya yakin anda juga sudah memiliki portofio investasi yang cukup terjangkau ini.

Ada banyak alasan yang membuat saya kepincut untuk investasi di reksadana. Salah satu alasan-nya, karena saya tidak butuh dana yang besar untuk mulai investasi pada produk reksa dana.

Selain itu, investasi reksadana yang saya lakukan memaksa saya untuk lebih disiplin secara finansial. Bagaimana tidak, sekarang saya harus memaksa diri sendiri untuk rutin menyiapkan dana bulanan guna mencicil investasi reksadana yang telah saya pilih. (Nyicil investasi bedaaa banget lho sama nyicil hutang).

Bagaimana Memulai Investasi Reksadana ?

Berhubung saya tinggal dikota kecil, ternyata tidak ada kantor perwakilan dari Manager Investasi Reksadana yang bisa saya datangi langsung. Jadi saya pun membeli reksadana secara online.

Alhamdulillah. Dimana ada kemauan disitu ada jalan.

Apa Tantangan Investasi Reksa Dana ?

Untuk investasi pada instrumen reksadana saya mendapatkan cibiran, ditakut-takuti, diwanti-wanti juga diremehkan. Semua datang dari orang-orang terdekat.

Tapi saya bisa maklum, karena di negeri ini memang masih marak sekali tawaran investasi bodong. hehe

Selain itu tantangan lainnya adalah menahan diri dari godaan untuk mengikuti gaya hidup "normal". 

Kita harus bersabar disaat teman-teman lain mencicil mobil keluaran terbaru dan membeli barang-barang bergengsi sementara itu kita malah berhemat untuk mencicil reksadana yang wujud nyatanya hanya berupa surat kepemilikin.

Nah, Sekarang tinggal evaluasi secara berkala, sambil rutin terus nyicil dan terus top up investasi reksa dana-nya.

Sekarang nyicil investasi reksadana juga sangat mudah, karena bisa dilakukan dengan outodebet. Semua bisa saya lakukan dari genggaman. Tidak perlu antri dan tak pakai repot.

Nah, itulah pengalaman pertama berkenalan dengan reksadana. Anda mungkin punya pengalaman sendiri, silahkan bagikan dikolom komentar blog ini.

PS : Sehat keuangan dulu, investasi reksadana kemudian (Ridyanto).

Mohon maaf bila bahasa yang digunakan dalam artikel ini masih amburadul, namanya juga baru belajar keuangan.

Related Posts

9 komentar

  1. Kebetulan nemu artikel ini. Saya sedang berpikir mau menginvestasikan kemana pendapatan saya agar tetap produktif. Saya tertarik dgn reksadana. Saya belum terlalu paham tentang reksadana itu sendiri dan mungkin saya akan belajar otodidak melalui blog yg anda sharing di artikel ini. Jika saya boleh tau bisakah anda sharing tentang reksadana yg anda investasikan sekarang? Karena banyak sekali produk reksadana yg membuat saya bingung sebagai pemula. Terima kasih

    BalasHapus
  2. Karena tujuan investasi saya jangka panjang, saya memilih reksadana saham.

    Seiring waktu, saya yakin Ibu juga akan menemukan reksadana terbaik yg sesuai dgn tujuan keuangan dan profile resiko ibu. amiin

    BalasHapus
  3. Koreksi, mgkin mksut bpak quote it dari Pak Rudiyanto ,krna Kebetulan kita membaca buku yg sama,Salam SMART

    Kendala saya masih belum bisa nemuin MI yg pas pak, maunya cari yg MI lokal N yg lebih terpercaya, ada saran pak? Tks.

    BalasHapus
  4. Ini keren bgt tulisannya, bikin saya mau investasi reksa dana juga, kebetulan emang lagi cari alternatif investasi selain deposito dan saya juga pemula atau awam bgt di dunia finansial.

    Mau tanya kang, nyicil investasi tuh maksudnya gmn kang? apa maksudnya menambahkan dana reksa yang udah kita tanam sebelumnya?

    BalasHapus
  5. Iya kang, kita nambahin investasinya...bisa tiap hari, tiap minggu tiap bulan atau tiap tahun. Ada fasilitas outodebet juga biasanya, jd kita gak perlu pusing..transfer dan gak lupa untuk invest terus.

    BalasHapus
  6. halo, artikelnya sangat membantu bagi saya. kebetulan saya sedang tertaik memulai reksadana, menurut anda, saya sebagai pemula sebaiknya memilih memulai eksadana di bank atau via online ? sebenarnya saya sudah berminat memulai reksadana secara online tetapi belakangan ini saya membaca suatu artikel yang menyebutkan bahwa bagi pemula sebaiknya membuka reksadana di bank agar mendapatkan penjelasan dan bimbingan konsultasi dari cs . terimakasih dan mohon bantuannya.

    BalasHapus
  7. Maaf kang, mohon infonya kalo investasi reksadana yg seperti akang sebutin td dimana ya kang?
    Seperti yg ada fasilitas autodebet gt kang. Mungkin reksadana yg di bank kah? Kalau iya, bank apa yg menyediakan fasilitas itu?

    BalasHapus
  8. Banyak Manager investasi yang sudah kerjasama dengan bank kang dan menyediakan fasilitas outodebet.
    Untuk invest reksadana sekarang bisa juga di bank, atau lebih mudah online saja. Banyak kok kang..goggling aja

    BalasHapus
  9. Kang, kalo utk investasi reksadana di bank adanya di bank apa ya kang?
    biasanya biaya awalnya seberapa besar sih kang?

    BalasHapus

Posting Komentar

Catering Diet Online