Setelah menikah, satu hal yang paling saya sadari. Ternyata sulit menemukan hal yang lebih membahagiakan daripada melihat istri tersenyum bahagia. Sungguh kebahagiaan itu tak pernah saya rasakan dan tak bisa diwakili dengan kata-kata.

Saya benar-benar bersyukur, bisa menghadirkan senyum bahagia untuknya pekan lalu saat kami akhirnya bisa traveling bersama dalam rangka honeymoon di Bali.


Kenapa kami ke bulan madu ke Bali?

Yah, Honeymoon di Bali memang masih menjadi pilihan utama banyak pasangan baru di Indonesia. Mulai dari selebritis dan tak terkecuali masyarakat biasa seperti saya.

Meskipun saya dan istri tinggal di daerah yang juga punya pesona wisata pantai, kuliner dan pulau-pulau menakjubkan, nyatanya Bali tetap saja menjadi pilihan utama untuk saya saat memutuskan untuk pergi berbulan madu bersama istri tercinta.

Awalnya istri sempat ragu akan rencana perjalanan kami ke Bali. Ia memang tak pernah bermimpi untuk berkunjung ke pulau dewata itu. Juga buat saya.

Tapi hal itu pula yang jadi alasan saya lebih bersemangat ke Bali ketimbang destinasi lainnya. Meskipun beberapa kawan sesama pelaku bisnis travel dari beberapa daerah lain juga mengundang untuk honeymoon ke kota mereka.

Sebelum terjun ke dunia pariwisata, liburan bersama istri ke Bali masih sebuah mimpi yang terlalu tinggi. Siapa sangka kini hal itu menjadi nyata.

Awalnya rencana ke Bali tak ingin saya beritahukan ke istri. Biar jadi kejutan kecil. Tapi ya, apalah daya.

Rencana ke Bali ini lebih tepatnya muncul setelah seorang teman sesama pelaku bisnis pariwisata di sana menawarkan program honeymoon gratis. Ya GRATIS!.

"Tinggal datang aja bos, siapkan tiket PP nya" kata pak Bagus, seorang kawan pebisnis biro perjalanan wisata lokal di Bali pada saya kala itu.

Pak bagus dan saya memang bisnis dibidang yang sama. Beliau berkantor di Bali sedangkan saya di Bangka Belitung. Meski beda lokasi kami saling support. Saya sendiri juga menjual berbagai program liburan ke Bali termasuk paket honeymoon Bali.

Jika sebelumnya sejumlah klien saya sudah pergi duluan untuk honeymoon dan liburan ke Bali, kali ini saya sendiri yang akan mencobanya. Ini kali pertama bagi saya.

Setelah hunting tiket penerbangan, kami mempercayakan sepenuhnya acara dan kegiatan di Bali pada pak Bagus.

Ketika berangkat kami hanya membeli tiket keberangkatan. Kami belum memutuskan akan bulan madu berapa hari di sana. Untuk yang satu ini saya ikut keinginan istri.

Welcome to Bali


Day 1  di Bali : setelah transit hampir 3 jam di Jakarta, akhirnya kami selamat menjejakkan kaki di Bandara Ngurah Ray denpasar, Bali. Banyak banget spot bagus untuk tampil exsis di Bandara internasional ini. Saya dengan senang hati jepret istri di beberapa titik menarik di Bandara ini.

Nampaknya berbagai spot ini memang sudah disiapkan sedemikian rupa. Salut pakai banget untuk berbagai pihak yang menjadi pengelola pariwisata daerah ini.

Saya sungguh bahagia melihat istri nampak begitu ceria setibanya di pulau ini. Sesi foto-foto kami baru saja dimulai. Selain foto ia nampak begitu semangat gontai ganti photo profile BB nya.

Sulit sekali menggambarkan girang dan bahagianya hati saya melihat istri nampak begitu semangat dan bahagia. Tempat yang sebelumnya bahkan tak berani ia impikan untuk dikunjungi.

Setelah keluar dari Bandara, kami disambut oleh pak Ngurah. Guide yang disiapkan pak Bagus untuk menemani kami.

Meski kami tiba sudah sore dan perut mulai rewel tapi istri setuju untuk langsung explore tempat wisata terdekat.

"Sayang, kita jalan aja, nanti ajalah makan dan ke hotelnya" katanya.

Kami pun langsung meluncur menuju objek wisata pertama yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Ditempat ini kami yang jarang jalan kaki tiba-tiba harus berjalan cukup jauh. Naik turun tangga. Panas-panasan. Untungnya istri tak terlalu mengeluh. Sebelum menyelesaikan kunjungan kami disini, istri berbelanja.

Dari GWK kami melanjutkan perjalanan ke hotel. Hotel disiapkan oleh pak Bagus untuk kami adalah Serela-Kuta.

Sebelum diantar ke hotel kami sebetulnya belum diberitahu sama sekali akan diinapkan di mana. Kata istri yang penting jangan di masjid aja. Hehe

Malam pertama kami di Serela Hotel Kuta terasa luar biasa. Kamar yang disiapkan pak Bagus untuk kami juga sangat bagus.

Didalam kamar terdapat ruang tamu yang nyaman lengkap dengan TV, AC, kursi dan meja makan, kursi dan meja untuk nonton dan bersantai, serta lemari dan kulkas. Terasa seperti rumah. Salam satu sisi kamar ini berdinding kaca dengan view kolam renang.

Kami bangun kesiangan, dan langsung mandi serta sarapan pagi. Belum selesai sarapan rupanya guide kami pak Ngurah sudah siap dilobby hotel menanti kami.

Hari itu kami melewati tol laut Bali untuk mencoba menikmati kawasan Tanjung Banoa, kemudian mandi di pantai pantai pandawa. Siang harinya kami menikmati suasana santai sambil foto-foto dan melihat rombongan wisatawan asing yang nampak begitu ceria di kawasan dreamland. Bermain-main dengan ombak pantai yang cukup besar.

Puas di Dreamland Bali, kami mencicipi makan siang Be Ja Na resto. Direstoran ini kami mencoba menu ayam bumbu Bali. Rasanya, muaknyus. Restoran ini terletak persis didepan pintu masuk Uluwatu. Jadi habis makan siang atau makan sore tepatnya kami bergegas masuk ke kawasan Uluwatu dan menikmati panorama pantainya yang mempesona.

Agar tidak terkena macet, sebelum jam 4 sore kami sudah meluncur ke kawasan jimbaran untuk menikmati sunset dan romantic dinner di kawasan ini.

Disini sekali lagi saya sungguh kagum dengan cara para pemangku kepentingan di provinsi ini menata kawasan wisatanya. Bagaimana mereka menyulap jimbaran menjadi objek wisata wajib bagi wisatawan yang liburan ke Bali.

Saya sungguh berharap kelak Bangka Belitung bisa memiliki kawasan seperti Jimbaran ini atau setidaknya seperti pantai Depok di Jogja.

Puas menikmati romantisnya suasana Jimbaran dan kezatnya kuliner seafood yang telah kami santap, istri sudah tak sabaran untuk menuju ke Krisna. Tempat belanja oleh-oleh khas Bali yang terkenal murah dan lengkap itu. Ia sudah dapat info mengenai tempat ini sebelum kami berangkat dari seorang temannya.

Ditempat ini saya kebagian jadi tukang foto dan kuli angkut barang. Menemaninya mondar mandir pilah pilih aneka barang.

"sabar ya. Tempat ini buka 24 jam lho" katanya..hehe

Sungguh kebahagiaan itu tak bisa ditukar dengan apapaun. Melihat istri dengan riang mondar mandir belanja dengan penuh keceriaan. Tak tampak lelah diwajahnya meski seharian sudah keliling dan panas-panasan.

Inilah pertama kalinya saya tahu persis gaya liburan istri. Ternyata ia tak mau ambil pusing soal transportasi, hotel, makan saat liburan. Begitu juga dengan aktifitas liburannya.

Ia lebih suka shopping dan belanja barang-barang untuk oleh-oleh keluarga dirumah ketimbang menghabiskan uang itu menikmati wahana liburan tertentu.

Puas berbelanja, kami kembali ke hotel dan istirahat.

Day 2 Bulan Madu di Bali

Sebelum ke Bali saya tahu kalau Ubud merupakan destinasi wajib yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Ubud juga menjadi salah satu tempat favorit wisatawan asing yang berkunjung ke pulau dewata ini.

Saya cukup banyak membaca mengenai tempat ini karena pernah mencoba menjual daya tariknya khusus untuk wisatawan asing beberapa tahun lalu.

Tidak heran sejak hari pertama tiba di Bali saya ngebet banget explore Ubud.

Pagi itu setelah kembali bangun kesiangan untuk kedua kalinya, saya dan istri diantar pak Ngurah meluncur menuju tempat itu.

Namun sebelum ke Ubud, istri meminta untuk melihat kawasan Legian, Kuta dan foto-foto dulu dikawasan hard rock Bali.

Di Ubud kami diajak pak Ngurah ke tempat pengrajin batik, kemudian melihat gallery batik lagi. Saya lupa nama tempat-tempatnya dan tak punya stok foto karena di tempat tersebut kami dilarang menggunakan kamera.

Setelah belanja, melihat langsung pembuatan kain Bali tradisional, istri mengajak ke kawasan wisata Bali Zoo. Ditempat ini saya kembali senang karena istri tak mengeluh harus jalan kaki cukup jauh mengikuti jalur dalam kebun binatang ini.

Kebanyakan pengunjung ditempat ini adalah wisatawan asing. Entah pada hari lainnya.
 

Puas keliling dan foto-foto di dalam Bali Zoo, saya mengajak istri untuk bersantai sejenak di sebuah cafe yang ada didalamnya.

Oh ya. Sejak hari pertama tiba di Bali, mie goreng yang kami pesan di cafe dikawasan Bali Zoo inilah makanan paling enak di Bali menurut lidah istri saya. Ia memang pencinta makanan pedas. Jadi makanan apapun kalau tidak pedas agak kurang sedap baginya. Apalagi kalau daging dan seafood.

Menikmati makanan enak ditemani kopi dan dikelilingi aneka binatang liar membuat hari ini terasa begitu luar biasa.

Meski perut kenyang, saya tetap mengajak istri untuk mampir sebentar dan mencicipi makan siang ayam betutu dan ikan mujair nyet-nyet di restoran milik teman saya, pak Bagus.

Istri sempat mengeluh karena masih kenyang. Yah, dalam hal ini ia memang sedikit beda dengan saya. Saya selalu sibuk dan semangat kalau urusan makan. Hehe

Untuk lidah saya, meski perut cukup kenyang tapi makanan diresto ini sungguh bikin ngiler. Saya seperti kesurupan. Menyantap dengan lahap makanan yang saya pesan. Sementara istri karena sudah sangat kekenyangan hanya icip-icip saja.

"Ikan mujair nyet-nyet nya enak" komentar istri setelah mencicipi makanan di restoran ini.

Setelah makan siang ronde ke-2 itu kami meluncur menuju ke pantai Sanur. Ditempat ini kami hanya turun dan lihat-lihat sebentar lalu pergi lagi. Selain karena pantainya yang kurang istimewa, istri juga sudah tak sabaran untuk belanja lagi di roko oleh-oleh Bali Agung. Disini ia kembali jadi dirinya sendiri. Menjadi lebih hidup dan pastinya lebih ceria.hehe

Sebelum menikah saya paling jarang mampir ke toko oleh-oleh. Jarang beli oleh-oleh kecuali hanya sekedar selembar dua lembar kaos buat kenang-kenangan.

Sekarang kebiasaan itu langsung berubah. Saya harus berbahagia ikut istri berbelanja, membeli barang-barang unik, makanan, kaos dan lain sebagainya buat keluarga kami dirumah.

Puas berbelanja, kami minta pak Ngurah mengantarkan kami ke pantai. Kuta. Setelah itu kami jalan sendiri tanpa dipandu.

Disini kami menikmati sunset, jalan-jalan sambil kembali berbelanja dibeberapa toko yang berjejeran disepanjang jalan kawasan Legian.

Saat malam semakin larut, kam memutuskan untuk coba-coba jalan kaki dari Kuta ke Hotel. Tapi baru setengah perjalanan saya kasihan melihat istri yang mulai kelelahan. Jadi kamipun akhirnya memberhentikan taxi.

Setelah tiba di hotel saya mengajak istri berenang dikolam renang hotel. Kolam renang itu tidak terlalu besar. Tapi cukup nyaman untuk berenang dan bermesraan tentunya. Apalagi letaknya persis didepan pintu kamar kami.

Hari ke-3 honeymoon di Bali sungguh mengesankan. Saya harus bersyukur sebesar-besarnya pada Tuhan. Atas anugrah ini.

Day 4 : Pagi-pagi sekali kami harus bergegas ke bandara. Kembali ke Bangka.

Selama di Bali istri saya sempat protes karena saya jarang mau difoto. Yah, saya memang agak malas foto-foto. Selain kurang percaya diri, saya tak ingin kunjungan saya kesebuah tempat hanya satu kali.

Dalam hati saya selalu berdoa dan berjanji pada diri sendiri; pada kesempatan berikutnya nanti saya akan dengan senang hati foto dimana saja. Tapi tidak pada kesempatan atau kunjungan pertama.

Bagi yang ingin menikmati bulan madu di Bali, Bangka Belitung atau destinasi menarik lainnya, Anda bisa menggunakan jasa Visca Tour and Travel : 081273796881.

Kebahagiaan itu kian sempurna saat semua oleh-oleh yang dibelikan istri diterima dengan gembira oleh keluarga kami dirumah.

9 Komentar

  1. Serunya liburan dalam rangka hanimun. Mupeeeng :D semoga akan ada 2nd 3rd 4th dst dst hanimun ya mas :)

    BalasHapus
  2. Amiin, thanks om ndud. Semoga bisa segera nyusul om.amiin

    BalasHapus
  3. Bangun paginya selalu kesiangan ya. Wkwkwk.

    Bulan madu yang sangat indah, Hari. Saya ikut merasakan kegembiraan kalian. Terasa betul letupan2 bahagianya. Selamat menikmati cinta. Semoga selalu dalam kebahagiaan.

    BalasHapus
  4. Wuasyek tenan Rek !
    Istri cantik, honeymoon gratis, bangun kesiangan.
    Kebayang dah betapa senangnya :D

    Jangan lupa, perbanyak syukur Guru ;)

    BalasHapus
  5. InsyaAllah guru...thanks berat sudah mengingatkan

    BalasHapus
  6. Amiin thanks berat kak...semoga sehat selalu biar bisa terus jelong2 n makan2

    BalasHapus
  7. wah dikau min, gimana nggak mengesankan istrinya cakep gitu. hehehe piss min

    BalasHapus
  8. Artikel ini sangat bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan kunjungan wisatawan di Pulau Bali. Kami ucapkan terima Kasih dan semoga berbahagia selalu wisatanaliku

    BalasHapus
  9. Wah menarik sekali perjalananan honeymonnya ke bali. Cerita yang menarik dan menesankan untuk pasangan yang baru menikah dan sedang liburan ke bali. Jadi pengen juga mengatakan rumput tetangga memang lebih hijau, apalagi kalau lagi tersenyum bahagia :) hahaha

    Kenapa banyak yang lebih memilih bulan madu ke bali dibanding ke bulan karena di bali juga ada bulan, nama daerahnya batu bulan yang lebih akrab dalam dunia pariwisata sebagai tempatnya seniman pengukir batu dan pertunjukan kesenian tari barong. Daerah ini merupakan akses utama ke ubud, bali bird park ataupun bali zoo yang katanya tempat mie paling enak katanya istri kang azhari hehehe

    Saya rasa perjalanan honeymon kang azhari dan istri merupakan salah satu perjalanan honeymoon terbaik yang saya baca. Walaupun datang sore diawal sudah bisa langsung ngetrips ke gwk walaupun hanya satu tempat. Berikut di pagi pertama ada sedikit insiden bangun kesiangan tanpa alasan yang jelas hahaha..

    Tapi semuanya berjalan lancar hingga akhirnya bisa bermain berbagai permainan air di pantai tanjung benoa, berfoto, makan romantis di jimbaran hingga berbelanja di pusat oleh-oleh krisna, mungkin yang jadi catatan saat berkeliling jalan legian, tapi malas jalan lebih seru kalo pakai motor, untuk masalah tempat ada banyak di jalan legian kuta salah satu rekomendasi murah terpercaya sewamotordikuta dot com

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama