Bahan bakar minyak atau BBM kembali langka. Akibatnya antrian panjang diberbagai SPBU pun tak terelakkan. Kondisi ini tak boleh berlangsung lama dan pemerintah daerah tak boleh beberpangku tangan. Sebab kelangkaan BBM sangat menyusahkan dan menyengsarakan rakyat. Bahan bakar minyak menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika dibiarkan akan mempengaruhi berbagai sektor dan lini kehidupan masyarakat.

Masyarakat harus tahu, kenapa kelangkaan BBM sering sekali terjadi?. Apakah tidak ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut?. Dan dalam situasi seperti ini, di mana peran dan tanggungjawab petinggi daerah?.
Pertama, masalah kelangkaan BBM bukan saja dialami oleh propinsi kita, tapi juga beberapa propinsi lain seperti Jambi, Kalimantan dan Jawa Timur. Kelangkaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor; cuaca yang buruk, keterlambatan pasokan, penimbunan dan lain-lain. Namun dalam konteks Bangka Belitung, pihak Pertamina sebagai pemegang monopoli tunggal, terkesan tidak tahu dan tidak mau tahu. Faktanya dalam beberapa kali sidak yang dilakukan oleh DPRD Babel, stok BBM selalu dibilang mencukupi.

Kondisi seperti ini jauh-jauh hari telah disesalkan oleh pemerintah pusat. Dalam sebuah kesempatan, Presiden bahkan menyatakan sangat kesal dan kecewa dengan kinerja Pertamina. Di BaBel, beberapa anggota dewan juga sangat kesal dengan kinerja pihak Pertamina di daerah. Hal ini bisa dimaklumi, sebab kelangkaan BBM akan membuat rakyat merana, terutama masyarakat kecil.

Kelangkaan dan mahalnya harga BBM di pasaran akan berdampak terhadap harga sembako dan biaya transportasi rakyat. Selain itu harga barang dan jasa lainnya biasanya juga ikut merangkak naik. Akhirnya beban hidup masyarakat semakin berat.

Kedua, tidak adakah jalan keluar untuk mengatasi persolan ini. Apakah rakyat harus dibiarkan begitu saja untuk menerima kenyataan pahit ini. Pemerintah daerah, Gubernur khusnya, seharusnya sadar bahwa peran dan campur tangan beliau sangat dibutuhkan dalam situasi ini. Pemerintah daerah dituntut untuk berfikir lebih keras lagi dalam mencari solusi-solusi alternatif. Bukankah rakyat sudah menyerahkan mandat untuk mengurus daerah ini pada pundak mereka. Saya yakin pemerintah daerah tidak kurang akal, hanya untuk mengatasi masalah BBM ini.

Sebagai pengingat, sebenarya ada beberapa hal yang patut dan harus segera dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menghadapi situasi ini. Terlebih kelangkaan BBM bukan pertama kalinya melanda daerah kita. Masyarakat, pertamakali sangat membutuhkan penjelasan serta kejelasan. Gubernur dituntut untuk memberikan penjelasan yang terang pada masyarakat. Masyarakat harus tahu, kenapa kelangkaan BBM seperti ini acap kali terulang. Penjelasan terhadap keruwetan ini sangat penting, paling tidak dengan penjelasan tersebut bisa mengurangi keresahan ditengah masyarakat.

Terakhir, tanggung jawab dan peran gubernur yang lebih besar sungguh amat dinantikan. Jika tidak bukan tidak mungkin citra dan wibawa pemerintah daerah akan jadi taruhannya. Kalau memang hendak serius mengurusi problem ini, Gubernur bisa berguru pada Anambas.

Kabupaten Anabas pernah memiliki masalah serupa. Kabupaten ini bermasalah karena minimnya ketersediaan dan pasokan BBM dari Pertamina. Namun Bupati daerah setempat cepat tanggap. Sejak awal November lalu, pemerintah daerah Anabas berinisiatif melakukan kerja sama dengan pihak swasta. Kini secara perlahan kelangkaan BBM di daerah tersebut bisa teratasi.

Di sisi lain sebenarnya peran aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan guna mengatasi problem yang sedang kita hadapi. Seperti yang telah saya utarakan di atas: kelangkaan BBM umumnya terjadi karena berbagai faktor. Namun jika berkaca kebelakang, kelangkaan BBM disebabkan oleh 3 kemungkinan; pengoplosan dan penimbunan, permainan para spekulan, atau lonjakan penggunaan serta konsumsi BBM yang berlebihan karena penggunaan kendaraan bermotor maupun mobil yang semakin meningkat.

Untuk itu, jajaran kepolisian dan aparat terkait diharapkan untuk sigap menghdapi kejahatan yang menyangkut penyelundupan dan pengoplosan. Sedangkan kepada masyarakat diharapkan partisipasinya, dengan mengikuti instruksi pemerintah dengan menyukseskan gerakan penghematan secara nasional. Yaitu penghematan penggunaan listrik dan hemat BBM untuk sektor transportasi.

9 Komentar

  1. kunjungan siang....kunjungan pertama, dan jadi yang pertama...(^_^)

    BalasHapus
  2. Makasih atas kunjungannya ya, moga kita bisa menajdi sahabat

    BalasHapus
  3. jangankan babel, jakarta saja bisa bbm langka

    BalasHapus
  4. wah BBM udah mulai langka lagi nih...

    BalasHapus
  5. udah lama gak mampir ke sini,,,
    sampai - sampai templatenya pun udah berubah..
    hehehe,,,
    good luck bang..

    BalasHapus
  6. Memang paling bete kalau BBM langka, mau jalan susah.. :)
    Mudah2an menjadi perhatian bagi pihak terkait.

    Btw, met pagi... have a nice day

    BalasHapus
  7. selamat pagi juga... ya mudah-mudahan saja para petingi di Babel masih punya telinga dan berfungsi..

    BalasHapus
  8. kunjungan perdana dan menyapa di siang hari..

    wahh harus ada revolusi itu mas.. bagaimana bs bekerja kalau tak ada BBM

    BalasHapus
  9. temen saya di bangka jg bercerita tentang hal ini mas.. sana langka bbm

    o ya link sudah terpasang.. mohon dikoreksi link saya ya.. salah keliatannya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama