Apakah sebuah gambar bisa hidup? menyampaikan pesan pada orang-orang.

Saya tidak tahu persis.

Namun ada banyak gambar yang bisa medidik, membohongi, menyiksa, melukai, meprovokasi bahkan “menyesatkan”. Seperti sajak-sajak dalam puisi. Gambar menyampaikan pesan universal yang bisa ditafsirkan oleh siapa saja dan terbuka untuk ditafsiri oleh bahasa apapun.

Tanpa mengenal waktu, gambar juga bisa menyimpan pesan yang tak pernah lekang. Siap dimaknai kapanpun, dimanapun. Lepas dari sang pembuatnya. Gambar dalam Antologi Si Devtra berikut ini misalnya.


Gambar dipinjam dari buku "Semoga Adalah NegeriKu"


Menurut Anda, apakah yang disampikan oleh gambar itu?.

Buat saya, gambar di atas melukiskan liku kehidupan para pengemis, yang seharusnya dipelihara oleh negara. Seperti diamanatkan dalam Pasal 34 UUD 45, “pengemis dan anak terlantar dipelihara oleh negara”.

Gambar tersebut juga menyurat tanya; tentang para pengemis yang nasibnya tak pernah berubah. Tak mati-mati. Bahkan jumlahnya terus bertambah. Bahkan pergantian tahun, seperti halnya ganti pemerintahan tak juga membawa perubahan bagi mereka. Tidak sedikitpun.

Tapi lebih dari itu, saya menduga bahwa gambar tersebut lebih dari sekedar tanya. Ia membawa misi pengingat agar kita tetap berharap. Semoga negeri ini adalah negeri mereka (para pengemis) juga. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini adalah kekayaan mereka juga.

Semoga saja ya.., tahun baru ini membawa perubahan baru. Bukan hanya untuk kita, bukan hanya untuk para pengemis, tapi juga untuk Dunia.

Update Status; Pekan lalu Pesta Tahun Baru di sepanjang pantai Parang Tritis juga dihelat “bersama” para pengemis.

9 Komentar

  1. ahhhh semua pasal di indonesia keliatannya hanya utk dibaca mas.. bkn utk dilaksanakan..

    contoh nyata aburizal bakrie malah menyumbah brp hektar tanah utk pssi, padhal jelas2 kasus lapindo blm selesai.. bagaimana nasib warga sekitar lapindo :D

    selamat tahun baru jg ams

    BalasHapus
  2. kasus lapindo dan kasus lain yang bersangkut dengan bakrei memang sangat memilukan...
    politik pembiaran agaknya sedang berjalan mulus. Tapi kita tak boleh lupa mas!

    terimakasih sudah mengingatkan saya pada LAPINDO. seperti apa ya gambarnya sekarang??

    BalasHapus
  3. gambar bisa sejuta makna darimana kita membacanya atau dari sisi mana kita melihatnya atau sedang bagaimana suasana hati yang melihatnya, semua akan memberi makna yang berbeda-beda

    BalasHapus
  4. Miris dan sedih gambar itu. Sarat makna yang menyayat sisi kemanusiaan kita, dan menambah poin kebencian kepada para penguasa...

    Salam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...

    BalasHapus
  5. hahaha kalau aku enggak terlalu memasalahkan Dofollow ataupun bukan bang hhe, kalau punya pendapat ya langsung komen aja hhe

    Kalau menurutku gambar itu menceritakan ketidak adilan hukum di indonesia mas hhe. Orang kecil banyak yang disia-siakan aduh

    salam kenal ya cahya nugraha :)

    BalasHapus
  6. numpang mampir aahhh..
    hehheheeee

    BalasHapus
  7. Pakdhe@terimakasih atas ilmunya, Pak.

    Denuz,Cahya,chikal;negara ini butuh perhatian lebih dari kalangan mudanya...

    BalasHapus
  8. semua orang punya penerjemahan yg beda terhadap gambar..:)

    BalasHapus
  9. iya seperti kata PakDhe "gambar bisa sejuta makna darimana kita membacanya atau dari sisi mana kita melihatnya atau sedang bagaimana suasana hati yang melihatnya, semua akan memberi makna yang berbeda-beda"

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama