Di Jogjakarta (Selasa, 08/03/11), sejumlah orang yang mengatasnamakan diri Gerakan Perempuan Indonesia, mempringati HPI dengan melakukan demonstrasi. Uniknya, dari pengamatan saya dilapangan, ternyata sebagian besar peserta aksinya justru laki-laki.
Aksi yang berlangsung di titik nol kilometer, Jogjakarta ini, diikuti oleh sekitar 70an orang. Seperti demonstrasi umumnya, aksi ini juga diwarnai dengan orasi, nyanyian yel-yel, serta beragam spanduk dan poster tuntutan. Dalam selebarannya, massa Gerakan Perempuan Indonesia, yang merupakan massa gabungan dari sekitar 14 organisasi tersebut menyuarakan 13 tuntukan;
1. Menuntut diberikannya upah dan kerja layak bagi perempuan!
2. Cabut UU dan Perda-Perda yang diskriminatif terhadap kaum perempuan
3. Menuntut Negara memberikan hak cuti reproduksi: cuti haid, cuti hamil, dan cuti melahirkan
4. Menuntut Negara memberikan perlindungan pada buruh migran
5. Menuntut Negara untuk penuhi hak Krespo
6. Hentikan diskriminasi berbasis gender
7. Stop Tafficking!
8. Pendidikan gratis, ilmiah, kerakyatan dan berperspektif setara gender
9. Menuntut kesehatan gratis dan berkualitas
10. Usut tuntas kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan (kasus perkosaan 98, dll)
11. Hentikan pemberitaan yang merendahkan dan menyudutkan perempuan (bias gender)
12. Tolak poligami dan nikah siri, kawin kontrak, dan nikah dini
13. Hentikan kekerasan terhadap perempuan.
Sementara itu, pada halaman depan selebaran yang mereka bagi-bagikan, terdapat sebuah kalimat seperti ini;
“Ayo Perempuan, Bergerak Berorganisasi dan Bersatu”.
Catatan kecil: saya tak ingin mengomentari aksi dan 13 tuntutan di atas. Tapi untuk Ibu saya dan seluruh wanita Indonesia, saya ucapkan; ‘Selamat Hari Perempuan’.
Q masih bingung & kurang faham,, peringatan hari perempuan itu sbenernya diadakan sbagai penghargan atau cuman pembelan semata terhadap hak2 perempuan sich...
BalasHapusYang menggelitik saya, pada option minta libur saat haid.. ada2 aja..
BalasHapusminta yg gratis2, ngebuang aja bayar,, hehe
dHaNy:saat hadi, kono perempuan cenderung lemas, sensitif dan denger-denger sakit juga lho dhen.
BalasHapusmaaf mas ni gak nyambung dengan postingan , saya mau laporan ini adalah komentar balasan ,terimakasih juga telah berkomentar di blog saya.
BalasHapusIya tak masalah, terimakasih kembali.
BalasHapusya sudahlaah..
BalasHapusselamat hari wanita hehe walaupun telat
Aku durung ngucapke ama mbok wedok ki, dah telat ya?
BalasHapusBelum kok, Mas. Tak ada kata telat untuk persahabatan.hehee
BalasHapusMembela hak perempuan, apakah tidak sama dengan menghargai? Mungkin itu salah satu penghargaan. (angel?)
BalasHapusSepertinya pada belum memahami, siapa makhluk perempuan itu? hehehe
y g papa kasian kali jd diwakilin demonya hehe
BalasHapusSelamat hari perempuan !
BalasHapustapi ngomong2 kok gak ada hari laki2 ya ?
hari "laki-laki" menyusul, atau bisa bikin sendiri, barangkali Pak?.
BalasHapus