KONTROVERSI soal rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tanaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung kian menguak. Sehari yang lalu, saya telah menampilkan sejumlah pandangan dari beberapa tokoh masyarakat Babel soal rencana tersebut.

Setelah melakukan pemetaan, saya berkesimpulan: Kalangan yang pro PLTN umumnya didominasi oleh sejumlah elit teras di Babel. Sementara masyarakat yang kontra, utamanya datang dari kalangan terpelajar serta beberapa LSM pemerhati lingkungan.

Nah, untuk mendapatkan penjelasan soal kontroversi tersebut, saya mengambil inisiatif bertanya langsung pada salah seorang tokoh yang mendukung rencana PLTN di Babel, yakni Walikota Pangkalpinang, Bpk. Zukarnain Karim, M.M.
walikota
Berikut petikan pernyataan beliau kepada Saya (via SMS), pada hari Rabu, 16 Maret,2011, kemarin.
Saya: “Apakah Bapak setuju dengan renacana pembangunan PLTN di Bangka Belitung?. Tolong berikan sedikit alasannya?”. Penjelasan Bapak akan saya muat pada situs www.bangngangan.com.

Pak Walikota: “Saya setuju dengan pembangunan PLTN di Babel. Alasannya banyak, antara lain;

Pertama, alternatif penyedia energi listrik dalam jumlah besar dengan total cost per KWH yang jauh lebih rendah malah dari PLTU dan dengan polusi yang lebih rendah.

Kedua, dengan listrik yang kapasitasnya besar maka peluang Babel menjadi pusat pengelolaan produk mineral dan logam se RI dan pusat pabrik CPO dari kalbar, Sumbgsel, Riau hingga terbukan banyak kesempatan kerja.

Tiga, produksi energi listrik, PLTN dari Babel yang besar dapat memasok kejaringan transimisi nasional dan asia.

Empat, di Babel sangat besar deposit torium yang dapat diolah jadi U233. Bahan ini sekarang banyak dieksport atau diselundupkan sebagaimana banyak SDM dari fisika nuklir kita yang hengkang atau keluar negeri karena di NKRI sendiri tidak ada.

Kelima, ketakutan atas bahaya atas resiko kebocoan PLTN yang sangat dibesar-besarkan hinggga tidak lagi logis yakni; (A). Jepang yang pada tanggal 9 dan 14 Agustus 45 dijatuhi Bom Atom menewaskan 220.000 jiwa kini lebih dari 36% kebutuhan listrik di PLTN.

JADI, jepang yang sudah melihat setannya saja dan telah dicekik setan, kok tidak takut. Dan Indonesia dibuat takut walau setannya entah dimana?. (B). Di dunia saat ini ada 436 PLTN pada 30 negara maju, makmur kaya dan akan menyusul sekitar 43 negara baru.”

Saya (masih Pak Walikota), mau tanya; kita NKRI mau ikut mana?!. Mau ikut negara maju, makmur kaya yang 30 itu, atau mau jadi pengikut negara-negara seperti Ethiophia, Mozambique, Sudan, Albania, Peru, Bolivia. (C). Antara orang kaya, makmur sejahtra hidupnya dengan orang miskin serba kekurangan maka yang takut mati adalah orang makmur.

Nah, orang dinegara yang tidak kaya, tidak makmur seperti di Indonesia diajarkan menentang PLTN yang disebut berbahaya bikin mati. Sedangkan di negara yang warganya makmur sepertinya tidak takut pada PLTN ditempat mereka karena ilmunya dan diluar negeri konon lagu ‘Maju Tak Gentar’ masih asli sengakan di negara ini konon sudah diubah menjadi ‘Maju Tak Gentar Membela Yang Bayar' Total SMS tersebut 6 pesan.

Catatan Kecil: seperti liputan saya sebelumnya soal tanggapan masyarakat Babel tentang PLTN. Pada kesempatan ini pun, saya tak ingin mengomentari pendapat Walikota Pangkalpinang itu.

Berhubung artikel ini tak berimbang, lantara hanya mengungkap padangan satu pihak, maka saya telah menghubungi pihak WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Bangka Belitung untuk menanggapi artikel tentang 'Walikota Pangkalpinang Dukung PLTN' ini.

“Kira-kira apa ya..., tanggapan dari WALHI Babel soal rencana PLTN di negeri laskar pelangi ini?”
Hemmmm.... Inilah artikel yang saya sajikan pada akhir pekan ini, "Kenapa WALHI Babel Menolak PLTN "

16 Komentar

  1. mantap..laporan yg berimbang...dinantikan laporan selanjutnya...dilink aja bang an di fb biar kawan2 bisa melihat..

    BalasHapus
  2. wedew,biase ja kok, Bang. Okey selalu dishere ke Fb kok...hehee

    BalasHapus
  3. Ya gitu.. yang dapet uangnya kadang berfikir kondisi terbaiknya.. kondisi terburuknya dinomer sekiankan.. Nggak inget sama letak Indonesia yang labil..

    BalasHapus
  4. @penguraswctanpasedot;Saya sendiri masih belajar n belum tahu banyak tentang dunia blogging,Pak.Begitupun dalam hal tulisan,posting-posting saya juga masih banyak kekurangannya.

    @Fiky;hehehe, konon, memang kalau sudah berkuasa orang sering lupa.

    BalasHapus
  5. yaaaah... ngebor minyak aja mbleduk, palagi mainan nuklir... gawat bung...

    BalasHapus
  6. haha, sep artikelnya. informasi lain terkait hal serupa di tunggu bang ...

    Good Post ! (btw, makasih atas koreksi tadi)

    ^___^

    BalasHapus
  7. @Suke Semarang; yeah egitulah; Babel sedang gawat (mungkin)
    @Didi; sama-sama Bang.

    BalasHapus
  8. saya mendukung yang lebih baik
    btw walikotanya rajin y sms banyak gitu xixi

    BalasHapus
  9. hmm, bagaimana pun saya lebih ingin negeri ini sejahtera terlebih dahulu dan pemimpinnya jujur adil berwibawa tidak sekorup dan sefakir sekarang ini. secara bentuk tanah kan tidak stabil kalo njebluk nah gimana hayooooo

    BalasHapus
  10. begitulah kalo pemimpin kita sudah lupa dengan nasib alam ini, semoga bisa lebih amanah

    BalasHapus
  11. @Kang Ian, Pututik dan Kuparkir, Terimakasih atas masukan Bapak-bapak sekalian.

    BalasHapus
  12. saya setuju dengan pembangunan PLTN.
    SDM kita sudah siap dengan PLTN

    BalasHapus
  13. @Andy;Saya juga setuju tapi tidak untuk sekarang,kita belum puna banyak pengalaman dengan nuklir.

    BalasHapus
  14. Salam bang Aan... kita bukan spam kok :)

    BalasHapus
  15. Wah.. Sip juga ya bisa sms'an ama pak walikota hehe..

    BalasHapus
  16. saya sangat setuju adanya pembangunan PLTN oleh batan dan investor karena akan mendukung peningkatan ekonomi RI, listrik menjadi murah sehingga biaya produksi para industri pengusaha kita menjadi murah, sehingga harga barang dalam negeri bisa bersaing dgn barang import di era globalisasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama