Januari lalu (20/01/2016), saya bersama tim berkunjung ke Bandung untuk menghadiri sebuah event. Pertemuan perdana dengan teman-teman tour and travel serta pelaku wisata dari Berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam IT3G (Inter Islands Indonesia Travel Group).

Selain menghadiri acara tersebut, saya dan nyonya tidak lupa mengunjungi sejumlah objek wisata favorit di kota Kembang.

Waktu yang terbatas membuat kami tepaksa harus memilah-milih tempat wisata yang akan kami kunjungi selama berada di Bandung ini.

Saya sendiri memilih untuk lebih banyak ikut keinginan nyonya.

Sejujurnya, meskipun sama-sama pernah tinggal cukup lama di pulau Jawa, tapi saya dan nyonya memang katrok.

Bayangkan saja, inilah kali pertama kami menjejakkan kaki di tanah Sunda. Duh, hari gini baru ke Bandung. hehe

Saya tidak ingin menjelaskan detail tentang objek-objek wisata Bandung yang sempat kami nikmati.

Tapi berikut ini adalah beberapa moment perjalanan mengesankan selama kami bertandang ke Kota Bandung, Jawa Barat dengan waktu yang terbatas.

Spesial Dinner at The Vallay

Bosan mondar-mandir dengan restoran yang itu-itu melulu disekitar kawasan hotel membuat kami nekat mencari suasana baru untuk menikmati kuliner Bandung.

Karena bingung memilih beberapa tempat yang disarankan oleh berbagai food and travel blog di Internet, kami memutuskan untuk bertanya saja ke supir taxi yang banyak mangkal di sekitar Hotel.

Singkat ceita, kami setuju untuk menikmati dinner di kawasan Bandung Selatan. Kata pak supirnya, kami harus mencoba makan malam di The Valley. Inilah salah satu tempat makan yang terkenal di Bandung.

Perjalanan menuju ke lokasi tidak terlalu jauh. Mungkin juga karena malam itu, Bandung tidak teralu macet.

Setibanya dilokasi, suasana romantis benar-benar menyelimuti kami. Pelayanan yang ramah, lampu-lampu yang cantik, setting interior dan view kota Bandung dari atas bukit. Semuanya nampak sangat mengesankan.

Uniknya, hampir semua pramusaji ditempat ini adalah laki-laki tegap. Dari posturnya mereka nampak lebih cocok jadi anggota TNI atau polisi. Tap jangan salah, mereka semua sangat ramah.

Rasa, pelayanan dan suasana ditempat ini bisa dibilang sangat sepadan dengan harga yang ditawarkan.

Menghindari Kesusahan, Naik Taxi keliling kota Bandung

Satu hari setelah acara selesai, nyonya sudah tidak sabaran untuk city tour kota Bandung. Karena tidak ingin repot, saya memutuskan untuk naik taxi lagi.
 
Kami pun akhirnya bisa mengunjungi Musium Pos, Gedung Sate dan beberapa Taman kota. Salah satunya taman Lansia juga. hehe

Tidak ketinggalan, kami juga mengunjungi Alun-alun kota dan Masjid Raya, serta beberapa mall dan kawasan belanja di sekitarnya.

Deskripsi tentang tempat-tempat itu rasanya tak perlu lagi dijelaskan disini. Karena sudah sangat familiar kan ya...
 
Sore hari, untuk mendapatkan pengalaman yang sedikit lebih seru. Nyonya memaksa saya untuk kembali ke Hotel tempat kami menginap dengan berjalan kaki. Katanya kalau dilihat dengan petunjuk arah di Google Map, jarak tempuh dari Masjid raya ke Hotel hanya 11 menit. 
 
Google map yang ada di Ipad akhirnya sukses memandu perjalanan kami. Sempat salah jalan, tapi kami akhirnya sampai dengan selamat di Hotel.

Perjalanan ini sukses membuat betis dan kaki pegal-pegal. Bagaimana tidak, jarak tempuh yang katanya hanya 11 menit itu, ternyata memakan waktu real hampir 1 jam.

One Day Trip Bandung

Selain memilih secara acak tempat yang akan kami kunjungi, kami juga ditawari Ibu angkat sekaligus pemegang saham diperusahaan kami di Banjar Petroman, untuk memilih one day trip Bandung. 

Trip yang kami pilih adalah kawasan Tangkuban Perahu, Floating Market Lembang, Kebun Teh dan kebun strowberry. Belanja oleh-oleh dikawasan Cihampeyas, Rumah Mode dan De'Ranch Lembang. Saya yakin hampir semua tempat itu seudah pernah Anda sambangi.

Meski singkat, perjalanan kami kali ini cukup mengesankan. Bandung memang layak menjadi daerah tujuan wisata belanja dan wisata kuliner yang mengesankan.

Berhubung saya bukan travel blogger, jadi harap maklum saja kalau ceritanya acak-acakan. Asal tau saja, tulisan ini saya cicil selama 3 hari.

NB: Karena perjalanan kami tidak bawa kamera, jadi foto-foto tidak banyak yang bisa dibagikan.

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama