# Pagi
Terlahir bugil, bulat mengigil Menagis keras, sebab semua beda
Begitu baru. Bagitu asing
Tak sama dengan duniaku sebelum ini
Menangis. Aku akan terus menangis
Sampai kalian kukenali satu-persatu, sesukaku.
Aku percaya. Kalian pasti mengerti
Melebihi pengertian yang kupunya
$ Siang
Tibalah masanya untuk mencari. Meski sulit Tapi ada kau. Ada si dia. Dan banyak yang lain
Aku bisa belajar, berguru pada semua
Tidak saja pada manusia.
Pada alam aku bertanya, pada langit aku meminta, pada tanah aku mencari.
Dan!.
Dari hutan, dari hewan, dari laut, dari gunung dari si melata
Semua kucerna
* Sore
Maaf, belum sempat kutemui. Bukan menghindar, bukan lari bukan pula aku tak peduli
Aku ingin berbagi. Inilah masaku
Menikmati hari, sebelum hariku yang lain tiba
Tolong biarkan saja aku. Aku takkan lama. Tak-kan aku kemana-mana
@ Malam
Pagi datang, aku masih telanjang.
Siang menjelang, aku bertualang
Sore tiba, aku berleha
Sekarang, tibalah sudah sang malam
Padahal aku masih yang dulu
Masih telanjang, masih mencari, masih sibuk tanpa apa-apa
ketemu besok nggak tuh ?
BalasHapusada yang belum disebutin yaitu *SUBUH
BalasHapuskarena subuh adalah saat harapan/ asa yang cerah itu akan datang
Ternyata Bang Aan seneng telanjang toh... Hehehe...
BalasHapusSalam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
akhirnya menuju peraduan dengan mata terpejam dan jiwa penuh kemenangan menuju indahnya keabadian,
BalasHapussemoga.. amin
kalau udah malam tidur ya..
BalasHapusPak Dhe Sulas@;Iya juga sih Pak.Subuh memang punya metafor yg bagus.
BalasHapusPak Djangan Pakies@Amiiin Pak, Semoga saya juga begitu.Pun kita semua meyakininya.
salam persahabatan
BalasHapuskunjungan perdana n salam kenal kawan
salam sobat
BalasHapuspostingan yang bagus
sejuk nian ... ada saat pergi,ada saat tuk kembali,melewati siang ma
BalasHapuslam takberkesudahan ;p
sajak yang bagus, kapan-bisa pesan kan ?....
BalasHapusrenungan diantara bait.. :)
BalasHapusTerimakasih untuk masukan sodar sekalian dan yang sudah berani memuji, juga terimakasih.
BalasHapus