2 Hari yang lalu saya diminta redaksi Koran Radar Bangka untuk memberikan sedikit tanggapan mengenai arahan dari kementrian pariwisata yang meminta pemerintah daerah Babel menaikkan target kunjungan wisatawan menjadi 10.000 wisman hingga 2019 mendatang. Tidak sendirian, tanggapan serupa juga diberikan oleh sejumlah pelaku industri pariwisata di Bangka Belitung.


Berikut hasil liputan wawancara tersebut, yang dimuat di Harian Radar Bangka, pada 08 Des, 2014.

Babel Ditarget Datangkan 10 Ribu Wisman
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan alam saja, perhatian dan dukungan pemerintah daerah sendiri terhadap sektor parawisata harus terus ditingkatkan.Sektor pariwisata mau tidak mau harus masuk dalam salah satu skala prioritas dalam pembangunan daerah," Direktur Bangka Tour M.Azari.
"Jika hanya dilakukan oleh pihak hotel, destinasinya tidak akan tercapai.Karena pihak managemen hotel hanya mempromosikan hotel,bukan tempat pariwisata yang ada di daerah," Presiden Direktur Eljhon Grup, Johnie Sugiarto.

"Selama ini hotel selalu menerapkan hospitality fells like a home,pada prinsipnya kita siap. Yang jadi pertanyaanya siapkah pemerintah kita dengan kondisi infrastruktur yang minim," Rudi Hendrawan, Asissten Sales Manager Soll Marina Hotel.

"Dengan adanya target datangkan 10 Ribu wisata mancanegara kita siap dan memang harus siap. Semua sumber daya manusia (SDM) kita selalu dipersiapkan dalam kondisi apapun," Executive Assistent Manager Novotel Hotel & Convention Center, Firman Tamin.

PANGKALPINANG-Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Bangka-Belitung (Babel) menargetkan dapat mendatangkan wisatawan mancananegara (wisman) yang berkunjung ke Babel mencapai 10 ribu orang dari hanya 5 ribu saat ini. Hal itu sesuai target Menteri Parawisata Arif Yahya yang disampaikan dalam rapat koordinasi pemasaran pariwisata, Selasa (2/12) di Jakarta.

Oleh sebab itu, Kepala Disparbud, KA Tajuddin meminta semua pihak untuk mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah pusattersebut. "Terkait dengan upaya pencapaian target yang menjadi tanggung jawab bersama seperti yang disampaikan Menteri Arif Yahya itu, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka-Belitung juga berharap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov, jajaran instansi vertikal,pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha pariwisata serta komponen masyarakat lainnya untuk dapat bekerja sama dan bersinergi,"kata Tajuddin kepada RB Kamis (4/12) kemarin.

Menurut dia, langkah tersebut guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia sampai dengan tahun 2019 yang dicanangkan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, Disparbud berkewajiban untuk merealisasikan target itu dan bukan hanya Kementerian Pariwisata dan jajaran kabinet semata. "Pemerintah Daerah serta pelaku usaha wisata dan stake holder lainnya juga,"kata Tajuddin menirukan instruksi Menpar Arif Yahya. "Kita masih kalah dengan Malaysia yang mampu mencapai 26 juta wisman ke negaranya, begitu juga Thailand yang telah mencapai 27 juta wisatawan,"tambah dia.

Semua Pemda, lanjut dia, diminta untuk melipat gandakan target pencapaian kunjungan wisman ke daerah masing-masing serta melipat gandakan kontribusi sektor pariwisata dalam struktur PDRB daerah."Untuk mendukung itu, daerah diminta juga membenahi infrastruktur yang ada di daerahnya, karena pada kenyataannya daerah-daerah yang kondisi infrastrukturnya baik dan lancar yang akan menjadi pilihan wisman untuk dikunjungi,"tambah mantan Sekretaris DPRD Babel ini.

Menanggapi hal tersebut para pelaku pariwisata pun mengaku siap dan optimis target tercapai. Executive Assistent Manager Novotel Hotel & Convention Center, Firman Tamin mengaku pihaknya siap terutama terkait pelayanan karena didukung sumber daya manusia yang handal. "Dengan adanya target datangkan 10 Ribu wisata mancanegara kita siap dan memang harus siap. Semua sumber daya manusia (SDM) kita selalu dipersiapkan dalam kondisi apapun,"ujar Firman kepada RB tadi malam.

Dalam kesempatan tersebut Ia menyinggung surat edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang melarang PNS rapat di hotel. Menurut dia, dengan adanya kebijakan tersebut akan menjadi kendala pihaknya membantu pemerintah mencapai target kunjungan wisatawan. "Dilebihkan dengan adanya kebijakan Menpan tentang larangan kegiatan PNS di hotel, semua kegiatan yang sudah disepakati dibatalkan. Itu otomatis berpengaruh besar, kita menanggapi hal tersebut sulit, dan kita akan menggantikannya dengan cara membantu Dinas Pariwisata meningkatkan pariwisata di Bangka-Belitung,"pungkasnya.

Sementara Rudi Hendrawan, Asissten Sales Manager Soll Marina Hotel mengungkapkan, "Selama ini hotel selalu menerapkan hospitality fells like a home,pada prinsipnya kita siap. Yang jadi pertanyaanya siapkah pemerintah kita dengan kondisi infrastruktur yang minim," terangnya.

"Apalagi dengan kondisi listrik seering mati, transportasi yang susah. Belum lagi masalah pertambangan yang gak pernah selesai ujungnya, gimanaa pihak pemerintah sendiri menyikapinya. Kalau dari pihak hotel kami sendiri sesuai dengan standar,pelayanan. Yang saya khawatirkan semua pihak lainnya  tidak mendukung, belum lagi ke Bangka mahal lho,"keluhnya.

Sementara itu Presiden Direktur Eljhon Grup, Jhony Sugiarto mengatakan, kuncinya promosi pariwisata harus dilakukan oleh Pemprov Babel secara menyeluruh, kemudian dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Dengan demikian target 10 ribu wisata mancanegara yng berkunjung ke Babel pada 2015 bisa tercapai. "Jika hanya dilakukan oleh pihak hotel, destinasinya tidak akan tercapai.Karena pihak managemen hotel hanya mempromosikan hotel, bukan tempat pariwisata yang ada di daerah,"imbuhnya.

Jhony mencontohkan, pihak Hotel Parai Tenggiri melakukan promosi, tetapi belum tentu wisatawan mau menginap di Hotel Parai Tenggiri. "Saat ini belum ada rakor dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Babel. Semestinya pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan rakor di daerah setelah melakukan rakor dengan Kementerian Wisata,"tandasnya.
Sementara itu, Direktur Bangka Tour M.Azari mengaku optimis jumlah kunjungan wisman ke Babel akan meningkat. Namun untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat itu, namun nampaknya harus kerja lebih keras lagi."Kita tidak bisa hanya mengandalkan alam saja, perhatian dan dukungan pemerintah daerah sendiri terhadap sektor parawisata harus terus ditingkatkan.Sektor pariwisata mau tidak mau harus masuk dalam salah satu skala prioritas dalam pembangunan daerah,"ujarnya seraya menambahkan, pemerintah daerah juga dituntut untuk bersinergi dengan seluruh pelaku industri pariwisata di daerah.

"Dengan potensi yang kita miliki, ditambah dukungan yang sungguh-sungguh dari pemerintah serta seluruh pelaku pariwisata serta peran serta masyarakat saya rasa target tersebut sangat mungkin terwujud,"imbuhnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama