Masa muda yang sukses dan mapan memang menjadi impian banyak orang. Mereka umumnya sangat peduli akan kondisi keuangan dan berpkiran terbuka. Salah satunya berani untuk bisa melepaskan kehidupannya dari zona nyaman.

Namun tidak jarang masa muda inginnya menikmati kehidupan dengan cara senang-senang, seperti belanja atau mendatangi kafe-kafe.

Semua itu memang tidak dilarang, namun jika tidak diterkontrol dengan cermat, bukan tidak mungkin keuangan yang diperoleh ketika usia produktif itu akan habis tanpa sisa. Tak lagi bersisa dihari tua.

Maka dari itu, merencanakan keuangan adalah langkah yang harus dilakukan. Belajar jadi perencana keuangan sendiri bisa dipelajari dengan mudah. Asal ada kemuan.

Banyak referensi yang memberikan informasi mengenai topik seksi ini. Meski terkadang sulit untuk dijalankan karena begitu banyak godaan.

Apa yang dimaksud engan Perencana keuangan (Financial planning)?.

Perencana keuangan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan-tujuan hidup seseorang atau keluarga melalui manajemen keuangan yang terencana.

Mengutip salah satu perencana keuangan top Indonesia, Prita Ghozie.
“Perencanaan keuangan (Financial Planning) adalah sebuah proses dimana seorang individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif.

Apabila melihat definisi diatas, maka perencanaan keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang terdiri dari beberapa elemen.

Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus punya beberapa hal berikut:
·    Harus ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai,
·    Harus ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut,
·    Harus ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan,
·    Harus ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action plan.
·    Harus ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber daya.

Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar.”

Nah bagi yang mau belajar merencanakan keuangan sendiri, ada baiknya kita ikuti paparan renyah berikut ini. Karena dengan belajar menjadi perencana keuangan sendiri, aka nada hasil manis yang bisa kita raih di masa mendatang.

Atur Pengeluaran Mingguan dengan Rutin
Untuk keuangan pribadi, tidak perlu merencanakan keuangan secara bulanan. Ya karena hanya cukup melakukannya dengan tahu keuangan secara mingguan saja.

Dengan melakukan pengaturan keuangan secara mingguan, kita akan mengetahui dengan detail apa saja yang menjadi rutinitas.

Untuk melakukannya tidak perlu waktu yang lama. Kita bisa meluangkan waktu
sebanyak satu jam saja untuk mencatatnya. Setelah itu, lakukan perencanaan tersebut dengan rutin. Lebih baik lagi jika menahan hasrat untuk melakukan pengeluaran tidak rutin yang sifatnya konsumtif.

Untuk mudahnya, bisa dengan mencatat pengeluaran dalam tiga jenis, yakni pengeluaran rutin tetap, pengeluaran rutin tidak tetap, dan pengeluaran tidak rutin. Untuk jelasnya, simaklah di sini:
-Pengeluaran rutin tetap mencakup bensin atau ongkos transportasi, uang makan, cicilan, dan lainnya.
- Pengeluaran rutin tidak tetap mencakup tagihan listrik, pulsa atau kuota internet ponsel, tagihan kartu kredit jika memilikinya, dan lainnya.
- Pengeluarag tidak rutin mencakup biaya berobat, belanja pakaian, makan di restoran, hiburan, dan lainnya.

Rajin Membaca Info Tentang Perencana Keuangan Meski Hanya Beberapa Menit Saja
Ilmu akan didapat dengan banyak membaca. Pun begitu dengan merencanakan keuangan agar bisa berhasil. Di internet sendiri ada banyak artikel yang memuat tentang perencanaan keuangan.

Namun jika ingin ke toko buku, itu juga bukan masalah dan malah lebih baik karena banyak buku yang membahasnya denagn detail. Untuk itu, luangkanlah waktu selama beberapa menit saja untuk membacanya.

Jika bisa rutin melakukan itu dalam tiap minggunya, bukan tidak mungkin kita pun akan bisa berhasil melakukannya. Tentunya setelah berhasil mencerna dan mengerti akan isi bacaan tersebut.

Diera digital ini kita bisa menemukan banyak sekali sumber bacaan seputar perencanaan keuanga dan investasi.

Ingat Pribahasa ‘Besar Pasak Daripada Tiang’
Pribahasa memang menjadi ungkapan bagi manusia, termasuk pribahasa yang ditulis pada subjudul tersebut. Pribahasa itu berkaitan dengan ekonomi yang kita dapatkan.

Jika diartikan maka besar pengeluaran daripada pendapatan. Untuk itu, cobalah dalami dengan betul makna pribahasa tersebut, dan usahakan sekuat tenaga untuk melakukannya.

Sebagai langkah awal, kita bisa menghindari sebisa mungkin pengeluaran yang tidak rutin. Bisa diambil contoh, jika selama ini kita berbelanja pakaian satu bulannya sebanyak 2-3 buah, maka bisa mencobanya hanya 1 buah saja.

Pun begitu dengan makan di restoran, bisa dilakukan seminimal mungkin, dengan kelas restoran yang jauh dari high class.

Sisihkan di Awal untuk Tabungan
Mendapatkan pemasukan memang akan dikeluarkan untuk banyak hal. Namun jangan sampai melupakan dana untuk tabungan lho! Menabung ini akan berguna untuk masa depan. Dana tabungan ini juga semakin makyus bila diinvestasikan pada instrument yang tepat.

Untuk menabung mungkin bisa dikatakan susah-susah gampang. Namun gampangnya ketika menabung itu menyisihkan sejumlah uang di awal waktu.

Kenapa harus di awal?

Ya karena jika hanya menunggu sisa dari pendapatan kita, mustahil bisa menyisihkannya dalam jumlah memadai.

Dengan menyisihkan di awal waktu, mau tidak mau kita akan mengeluarkan uang dengan jumlah yang telah disisihkan. Untuk menyisihkan tabungan ini cukup 10-30% dari pendapatan kita.

Lakukan ini dengan disiplin maka proses belajar jadi perencana keuangan sendiri sudah hampir berhasil.

Atur Utang Secara Detail dan Teratur
Utang memang tidak bisa dihindari dan memang jangan pernah menghindari dari utang. Sebagai seseorang yang memiliki banyak keinginan dan kebutuhan, utang sudah menjadi santapan sehari-hari.

Namun utang juga bisa bersahabat, bisa juga menjadi bumerang. Untuk itulah, ada baiknya kita atur sedemikian rupa utang tersebut dengan teratur.

Utang bisa kita bagi menjadi dua jenis, yakni utang konsumtif dan juga utang produktif. Utang konsumtif bisa berupa cicilan mobil, cicilan alat elektronik, dan lainnya.

Sementara itu, utang produktif bisa berupa apa saja, yang pasti ditujukan untuk kembali mendapatkan uang. Misalnya cicilan mobil yang dibuat untuk usaha, ponsel cerdas untuk berdagang, dan lainnya.

Meski belajar jadi perencana keuangan sendiri tidak bisa dikatakan mudah, namun dengan rajin dan berusaha keras lambat laun bisa memetik hasilnya. Jadi, tidak salahnya untuk di coba.

Ribet Ngurus perencanaan keuangan sendiri ?.

Gak juga kok, kalau kita tahu kuncinya.

Mau tahun kunci sukses financial ?

Ah, siapa juga yang tidak ingin sukses dan berkecukupan secara finansial, semua orang tentu saja menginginkan bisa sukses secara finansial terlebih lagi pada usia muda.

Karena bagaimana pun juga, orang-orang akan merasa hidupnya tenang apabila kebutuhan finansial telah terpenuhi, karena secara otomatis kesejahteraan diri dan keluarga pun terjamin.

Oleh karena itu, orang-orang melakukan banyak upaya untuk mewujudkan hal tersebut, seperti mencari pekerjaan yang berpenghasilan besar, atau memiliki doublejob yang dijadikan usaha sampingan sebagai tambahan penghasilan.

Mungkin banyak dengan cara tersebut yang berhasil, namun apakah semua orang dapat dengan mudahnya memiliki pekerjaan-pekerjaan yang berpenghasilan besar?

Atau dengan jobside akan cepat membantu Anda mengumpulkan pundi-pundi uang?
Tentu saja tidak semudah itu. Oleh karena itulah, kita harus mengetahui bagaimana kunci sukses secara finansial dalam mengatur penghasilan, di antaranya adalah:

Melihat Kondisi Keuangan
Setiap orang tentu saja memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda dan tak semua orang bisa mendapatkan uang dengan sangat mudah. Oleh karena itu, dalam perencanaan pengaturan keuangan maka anda harus melihat bagaimana kondisi dan alur keluar-masuk keuangan anda atau dalam istilah akuntansinya disebut cashflow.

Kenapa harus memahami cashflow terlebih dahulu? Untuk dapat memulai pengaturan keuangan dengan baik, anda harus bisa memahami bagaimana arus keuangan anda sendiri, misalnya pemasukan andaperoleh dari satu sumber yaitu gaji anda dari hasil bekerja.

Bisa dikatakan pemasukan anda hanya dari satu sumber saja, namun untuk pengeluaran tentu saja bukan satu atau dua tujuan pengeluaran saja. Ada banyak sekali biaya-biaya pengeluaran yang setiap bulannya harus anda bayarkan.

Mulai dari pengeluaran yang pokok seperti tagihan listrik, air, kebutuhan belanja bulanan, makanan, biaya sekolah anak, bensin, dan lain-lain.

Akan tetapi, pada setiap bulannya pengeluaran akan kebutuhan pokok seperti itu tidaklah selalu menjadi pengeluaran tetap, ada kalanya anda harus membayar beberapa biaya yang tak terduga seperti tiba-tiba sakit harus berobat ke dokter, mobil tiba-tiba dan banyak pula keperluan mendadak yang harus mengeluarkan biaya dadakan.

Oleh karena itu, untuk dapat mengatasi semua itu mulai atur arus keuangan anda dimulai dari catatan-catatan akan pengeluaran-pengeluaran baik yang pokok maupun pengeluaran tak terduga.

Ketika pengeluaran pokok yang biasa dikeluarkan setiap bulan telah dipos-poskan, maka anda juga harus mencatat pengeluaran di luar pengeluaran yang pokok tersebut. Dan akan lebih baik apabila pengeluaran tersebut tak terlalu jauh besarnya dari jumlah pengeluaran pokok.

Menentukan Tujuan Keuangan
Kunci sukses secara finansial berikutnya adalah menentukan tujuan dan perencanaan keuangan. Ketika anda memperoleh penghasilan setiap bulannya dari hasil bekerja, maka apa yang anda inginkan dari penghasilan tersebut?

Apakah hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja?
Tentu saja akan lebih baik apabila anda dapat menyimpan sebagian penghasilan anda di luar kebutuhan yang telah terpenuhi.

Untuk tabungan, simpanan biaya berobat, dan rencanakanlah biaya untuk pergi berlibur bersama keluarga minimal 1 tahun sekali.

Ketika finansial telah anda rencanakan, maka tidak akan terlalu sulit bagi anda untuk mendapatkan apa yang anda inginkan tanpa harus mengorbankan biaya kebutuhan pokok serta yang paling penting adalah anda harus memiliki tabungan untuk jaminan biaya di masa mendatang.

Memilah Keinginan dan Kebutuhan
Bagian ini merupakan bagian yang tak mudah bagi sebagian atau bahkan kebanyakan orang. Karena antara kebutuhan dan keinginan merupakan dua hal yang sangat sulit untuk dipilih.

Bagaimanapun juga orang-orang akan memiliki ego yang tinggi untuk dapat terlihat sebagai orang berpunya dan mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya lebih penting.

Oleh karena itu, ketika anda menginginkan sesuatu sedangkan ada yang lebih penting dari yang anda inginkan, sebaiknya memprioritaskan kebutuhan dibanding dengan keinginan.

Hal tersebut setidaknya dapat menolong anda dari sifat boros. Ketika keinginan mengalahkan kebutuhan, maka yang akan terjadi adalah anda akan mengeluarkan dua pengeluaran.

Tentu saja ini merupakan kesalahan dimana uang yang seharusnya sudah memiliki pos-pos tertentu akan dapat berubah secara signifikan hanya karena pembelian yang tidak terencana.

Akibatnya anda akan merasa malas untuk memulai kembali catatan-catatan tentang pengeluaran karena merasa arus pengeluaran agak sedikit kacau dan telah melenceng dari rencana awal.

Menetapkan Anggaran
Menetapkan anggaran apa saja yang perlu kita sisihkan sebagai pengeluaran kebutuhan merupakan salah satu kunci sukses secara finansial yang patut dicoba.

Apabila anda memang menginginkan sesuatu diluar kebutuhan-kebutuhan pokok bulanan, maka anda perlu membuat anggaran pengeluaran untuk sesuatu yang anda inginkan tersebut. Jadi bisa dengan cara menganggarkan keinginan untuk bulan depan atau bulan berikutnya.

Apabila harga yang harus dibayarkan untuk keinginan anda tersebut besar, maka anda dapat ‘mencicil’ dengan jumlah yang telah ditrntukan dalam setiap bulannya. Dengan demikian, arus keuangan anda akan lebih teratur dan terencana.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama