Pelajaran Berharga Dari Kasus First Travel - Menjelang puncak musim ibadah haji tahun 2017 ini kita dibuat kaget oleh sebuah kasus penipuan yang dilakukan sebuah biro perjalanan haji dan umroh dan memakan korban ribuan orang. Uang ratusan miliar pun lenyap.

Ya, kasus penipuan dan pencucian uang oleh First Travel itu memang menggemparkan.

Kasus ini tak pelak menjadi catatan penting nomor sekian yang membuat saya menunda diri untuk membuka layanan agent travel haji dan umroh.

Meski sudah 7 tahunan menggeluti bisnis tour and travel, hingga hari ini saya belum berani jualan produk paket wisata religi khususnya haji dan umroh. Bukan karena tak punya rekanan atau tidak ada produk yang bisa saya pasarkan. Bukan juga karena tidak tahu peluang pasar dan potensi profitnya.

Bahkan sebetulnya, beberapa bulan kebelakang sudah ada rekanan yang menawarkan kerjasama untuk membuka perusahaan sendiri yang khusus melayani haji dan umroh ini.

Tapi toh, hingga kini saya masih mengurungkan niat untuk merambah dunia tersebut. Entahlah, mungkin nanti.

Untuk saat ini, Saya merasa belum siap saja untuk melayani tamu-tamu Allah.

Entah kenapa saya selalu berfikir bahwa jamaah haji dan umroh adalah calon tamu Allah yang mesti dimuliakan dan dilayani sebaik mungkin. Agak sakral. Sementara itu keislaman saya rasanya masih jauuuh dari kata Baik.

Bila ditelaah, bisnis travel haji dan umroh memang sangat menggiurkan. Potensi pasarnya sangat besar di Indonesia. Meski persaingannya juga kian sengit, tapi masih terbuka peluang yang cukup menggiurkan.

Nah, apa saja pelajaran yang bisa kita petik kasus tersebut?

Bagi pelaku bisnis travel, kita tentunya dapat pelajaran yang sangat berharga dari peristiwa tersebut.

Sedangkan untuk pengguna jasa tour and travel, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak terkena kasus serupa. Tips ini saya kutip dengan sedikit catatan dari blog duitpintar.com

1/ Jangan tergiur harga murah
Menurut Syam Resfiadi, Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) seperti yang dikutip dari Kompas, diskon normal biaya umrah hanyalah 10% dari harga minimum paket yang ditawarkan. Jika harganya sangat jauh dari harga pasaran, maka Anda harus waspada. Jika berpikir sesuai logika, dari mana mereka mendapatkan keuntungan jika memberikan paket terlalu murah?.

Catatan : kalau ada promo paket liburan yang murah banget jauh diluar harga normal dipasaran, anda patut waspada. Niat hati ingin liburan murah yang ada malah nangis darah. Uang lenyap, liburan tak kesampaian.

2/ Pastikan biro tersebut memiliki izin beroperasi
Perusahaan yang sudah memiliki izin operasional seperti First Travel saja bisa tersandung kasus penipuan, apalagi perusahaan yang belum terdaftar di otoritas berwenang. Oleh karena itu, pastikan perusahaan yang menawarkan iming-iming promo liburan atau investasi sudah resmi berdiri secara hukum.

3/ Hindari tawaran individu
Kadang karena percaya kepada orang yang dikenal, kita menerima promo yang ditawarkan mentah-mentah. Misalnya, kita main transfer sejumlah uang untuk membeli tiket pesawat atau menginvestasikan sejumlah dana untuk produk investasi.

Sebelum melakukannya, lakukan investigasi terhadap perusahaan atau produknya—meskipun ini ditawarkan oleh teman atau bekas rekan kerja. Dan, pastikan ada invoice dari mereka terkait pembayaran yang kita lakukan. Jadi jika terjadi apa-apa, bisa kita perkarakan. Baca Juga : BangkaTour.com Travel di Bangka Belitung terpercaya sejak dulu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama